Jumat, 25 September 2015
Selasa, 22 September 2015
Senin, 21 September 2015
Aturan sederhana tentang Kebahagiaan
Setiap masalah yang
menimpa kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah lebih maju. Kita dapat
keluar dari kesulitan kehidupan yang terdalam dengan
terus berjuang.
Jangan pernah menyerah!
Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan:
- Bebaskan dirimu dari kebencian
- Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
- Hiduplah sederhana
- Berilah lebih banyak
- Tersenyumlah
- Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum
Rabu, 16 September 2015
Sopan Santun dan Kerendahan Hati Rasulullah Saw
Sopan
Santun dan Kerendahan Hati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
Beliau adalah orang yang paling rendah hati, jika berada bersama suatu kaum dalam majlis selalu duduk bersama mereka dan tidak berdiri sebelum majlis selesai. Setiap yang duduk bersama beliau diberi haknya masing-masing sehingga tidak seorang pun yang merasa bahwa orang lain lebih mulia daripada dirinya di hadapan Rasulullah saw.
Jika seseorang duduk di dekatnya, beliau tidak berdiri sebelum orang tersebut berdiri kecuali jika ada urusan yang mendadak maka beliau meminta izin kepadanya.
Rasulullah saw benci kepada orang yang berdiri menghormatinya. (* ) dari Anas ra berkata, " Tak seorang pun yang mereka cintai lebih dari cinta mereka kepada Rasulullah saw, tapi jika mereka melihat Rasulullah saw mereka tidak berdiri untuk menghormatinya karena beliau membenci hal yang demikian. (HR. Ahmad Dan Tirmadzi).
Rasulullah saw tidak menghadapi seseorang dengan sesuatu yang tidak diseganinya, mengunjungi orang sakit dan mencintai orang –orang miskin, bersahabat dan menyaksikan jenazah mereka, tidak menghina orang fakir karena kefakirannya, tidak takut kepada raja karena kedudukannya, dan membesarkan nikmat meskipun sedikit, maka beliau tidak pernah sekalipun mencela makanan, jika beliau suka dengan makanan tersebut maka beliau makan, tapi jika tidak maka beliau tinggalkan tanpa mencelanya, beliau makan dan minum dengan tangan kanannya setelah membaca basmalah ( bismillah ) pada permulaannya dan mengucapkan hamdalah ( alhamdulillah ) pada akhirnya.
Beliau menyenangi hal-hal yang baik dan tidak suka kepada hal-hal yang tidak baik seperti bawang putih dan bawang merah atau yang serupa dengannya, beliau haji sambil mengatakan :
Ya Allah, ini adalah benar-benar haji yang tidak ada riya' dan tidak mencari popularitas di dalamnya. (HR. Maqdisy).
Beliau juga tidak berbeda dengan paras sahabatnya dalam pakaian dan tempat duduk, sehingga pernah seorang arab badui datang sambil berkata : " Mana di antara kamu yang bernama Muhammad ? ", Pakaian yang paling disenangi adalah qamis ( baju panjang sampai setengah betisnya), tidak berlebih-lebihan dalam makan atau pakaian, memakai peci, serban dan cincin perak pada jari kelingking kanannya serta mempunyai jenggot yang lebat.
(*) Diperbolehkan bagi tuan rumah untuk berdiri dalam menyambut tamu karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan hal itu, dan boleh juga ikut menyongsong orang yang baru datang untuk merangkulnya.
Selasa, 15 September 2015
Inspirasi 1 "Kebahagiaan"
Orang yang bahagia itu menyediakan waktu untuk:
- Membaca karena membaca itu sumber hikmah
- Tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa
- Berfikir karena berfikir itu pokok kemajuan
- Beramal karena beramal itu pembersihan diri
- Berdoa karena berdoa itu lentera jalan kehidupan
- Bersenda karena bersenda itu akan membuat muda selalu
- Beribadah karena beribadah itu sumber dari segala ketenangan jiwa
Cerita Motivasi "Kejujuran"
KEJUJURAN ITU PENTING
Sebuah
perusahaan telekomunikasi ternama sedang mencari satu tenaga teknis untuk
menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut. Banyak pelamar
pekerjaan yang datang untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut.
Mereka harus mengisi formulir pendaftaran, kemudian menjalani ujian tertulis
dan psikotest.
Namun
setelah semua ujian tertulis dan prosedur formal untuk calon pekerja selesai,
semua pelamar diberi pekerjaan rumah, setiap orang diberi semangkok bibit
kacang hijau untuk disemayamkan. Dan setelah jangka waktu yang diberikan setiap
orang harus membawa pulang bibit kacang hijau yang telah tumbuh segar ke perusahaan
tersebut. Siapa yang berhasil merawat kacang yang tumbuh paling segar akan
memperoleh posisi pekerjaan yang dikejar banyak orang karena memberikan jaminan
gaji yang tinggi tersebut.
Setelah
jangka waktu yang diberikan itu para peserta ujian kembali lagi ke perusahaan
sambil membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar menghijau. Setiap
orang memamerkan hasil usaha mereka dan dalam hati berharap bahwa ia akan
memperoleh posisi yang bagus tersebut. Nampak seketika bahwa team penilai akan
sulit memutuskan siapa yang jadi pemenangnya karena semua membawa bibit kacang
yang telah bertumbuh itu sama bagus dan sama segarnya.
Setelah
didata ternyata satu orang tidak muncul di tengah para peserta. Sang manager
perusahaan lalu menelpon pelamar yang tak hadir itu dan menanyakan alasan
ketidak-hadirannya. Orang tersebut dengan penuh penyesalan serta rasa bersalah
memberikan alasan ketidak-hadirannya saat ini. Ia mengatakan bahwa bibit yang
diberikan itu hingga saat ini belum bertumbuh pada hal ia sudah berusaha
memberi pupuk, memberi air yang cukup. Semua persyaratan yang dibutuhkan agar
bibit kacang hijau bertumbuh subur telah dipenuhinya, namun anehnya, bibit
tersebut seakan berkepala keras tak mau bertumbuh. "Aku berpikir bahwa aku
pasti gagal untuk memperoleh posisi dalam perusahaan telekomunikasi ini. Karena
itu saya memutuskan untuk tidak datang hari ini ke perusahaan bapa." Dan
justru di saat ketika orang itu akan meletakan gagang teleponnya, sang manager
memberikan kata-kata yang sungguh di luar dugaannya: "Engkaulah
satu-satunya yang diterima perusahaan kami. Luar biasa!".
Orang itu heran dan kaget tak percaya.
Sesungguhnya,
bibit kacang hijau yang dibagikan kepada para peserta tersebut adalah bibit
yang telah diproses sehingga tak bisa bertumbuh lagi. Perusahaan akan dengan
mudah mengetahui peserta mana yang jujur. Dan ternyata hanya seorang yang yang
tak mampu membawa bibit kacang yang telah tumbuh. Dan dialah orang yang dipilih
itu. "Inilah prinsip kami, nilai moral dalam pekerjaan lebih
ditinggikan ketimbang keberhasilan dalam bekerja." Demikian sang
manajer menjelaskan.
Beri
perhatian lebih pada karakter dari pada reputasi, karena karakter adalah diri
sebenarnya, sementara reputasi hanya anggapan orang tentang Anda.
Kejujuran adalah hal yang penting dalam segala hal. Meski sulit mencari kejujuran dan orang yang jujur, namun kejujuran masih memiliki banyak manfaat dalam segala bidang termasuk dalam pekerjaan.
Langganan:
Postingan (Atom)