Selasa, 17 November 2015
MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
Langkah-langkah
Pembelajaran Make A Match
Teknik pembelajaran Make A Match dilakukan di dalam kelas
dengan suasana yang menyenangkan karena dalam pembelajarannya siswa dituntut
untuk berkompetisi mencari pasangan dari kartu yang sedang dibawanya dengan
waktu yang cepat.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (membuat pasangan) ini adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match (membuat pasangan) ini adalah sebagai berikut:
- Guru menyiapkan beberapa konsep/topik yang cocok untuk
sesi review (satu sisi kartu soal dan satu sisi berupa kartu jawaban
beserta gambar).
- Setiap peserta didik mendapat satu kartu dan memikirkan
jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
- Peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban), peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point)
- Setelah itu babak dicocokkan lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
Kelebihan
dan Kelemahan Model Pembelajaran Make A Match :
- Kelebihan model pembelajaran tipe Make A Match antara lain: (1) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik; (2) karena ada unsur permainan, metode ini menyengkan; (3) meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; (4) efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi; dan (5) efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.
- Kelemahan media Make A Match antara lain: (1) jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang; (2) pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya; (3) jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan; (4) guru harus hati-hati dan bijaksana saat member hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu; dan (5) menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.
Langganan:
Postingan (Atom)