Rabu, 16 September 2015

Sopan Santun dan Kerendahan Hati Rasulullah Saw



Sopan Santun dan Kerendahan Hati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

          Rasulullah saw adalah orang yang paling sayang dan hormat kepada para sahabatnya, memberi tempat lapang kepada mereka jika kesempitan, memulai salam kepada orang yang dijumpai, dan jika berjabat tangan dengan seseorang tidak pernah melepaskan sebelum orang tersebut melepaskannya tangannya.
            Beliau adalah orang yang paling rendah hati, jika berada bersama suatu kaum dalam majlis selalu duduk bersama mereka dan tidak berdiri sebelum majlis selesai.  Setiap yang duduk bersama beliau diberi haknya masing-masing sehingga tidak seorang pun yang merasa bahwa orang lain lebih mulia daripada dirinya di hadapan Rasulullah saw.
Jika seseorang duduk di dekatnya, beliau tidak berdiri sebelum orang tersebut berdiri kecuali jika ada urusan yang mendadak maka beliau meminta izin kepadanya.
          Rasulullah saw benci kepada orang yang berdiri menghormatinya. (* )   dari Anas ra berkata, " Tak seorang pun yang mereka cintai lebih dari cinta mereka kepada Rasulullah saw, tapi jika mereka melihat Rasulullah saw mereka tidak berdiri untuk menghormatinya karena beliau membenci hal yang demikian. (HR. Ahmad Dan Tirmadzi).
          Rasulullah saw tidak menghadapi seseorang dengan sesuatu yang tidak diseganinya, mengunjungi orang sakit dan mencintai orang –orang miskin, bersahabat dan menyaksikan jenazah mereka, tidak menghina orang fakir karena kefakirannya, tidak takut kepada raja karena kedudukannya, dan membesarkan nikmat meskipun sedikit, maka beliau tidak pernah sekalipun mencela makanan, jika beliau suka dengan makanan tersebut maka beliau makan, tapi jika tidak maka beliau tinggalkan tanpa mencelanya, beliau makan dan minum dengan tangan kanannya setelah membaca basmalah ( bismillah ) pada permulaannya dan mengucapkan hamdalah ( alhamdulillah )  pada akhirnya.                 
         Beliau menyenangi hal-hal yang baik dan tidak suka kepada hal-hal yang tidak baik seperti bawang putih dan bawang merah atau yang serupa dengannya, beliau haji sambil mengatakan :
Ya Allah, ini adalah benar-benar haji yang tidak ada riya' dan tidak mencari popularitas di dalamnya. (HR. Maqdisy).
           Beliau juga tidak berbeda dengan paras sahabatnya dalam pakaian dan tempat duduk, sehingga pernah seorang arab badui datang sambil berkata : " Mana di antara kamu yang bernama Muhammad ? ", Pakaian yang paling disenangi adalah qamis ( baju panjang sampai setengah betisnya), tidak berlebih-lebihan dalam makan atau pakaian, memakai peci, serban dan cincin perak pada jari kelingking kanannya serta mempunyai jenggot yang lebat.
(*) Diperbolehkan bagi tuan rumah untuk berdiri dalam menyambut tamu karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan hal itu, dan boleh juga ikut menyongsong orang yang baru datang untuk merangkulnya.

1 komentar: